Langkah berani seorang teman menyulut perjumpaan yang berapi-api dan tidak menyesal.Rayuan yang terampil mengarah pada eksplorasi hasrat yang intim, tidak menyisakan ruang untuk penyesalan.
Bukan rahasia lagi bahwa kami sudah beberapa lama berdansa seputar subjek ini, tapi waktunya sepertinya tidak pernah tepat.Namun, saat kami mendapati diri kami berlindung di ruangan pribadi, udara berderak antisipasi.Teman kami yang terkenal dengan keahliannya yang luar biasa di kamar tidur, tidak membuang waktu untuk mengambil kendali.Dia melepaskan pakaianku, tangannya menjelajahi setiap inci tubuhku, tanpa menyisakan bagian yang tak tersentuh.Keahliannya terbukti dengan cara dia tahu persis bagaimana memuaskanku, mengantarku ke tepi ekstasi.Pemandangan dia, telanjang dan bersedia, sudah cukup untuk menyalakan gairah yang membara dalam diriku.Tubuh kami saling meliuk dalam tarian yang setua kami, merintih tertahan, menyerah pasrah pada dinding dinding, tak terpuaskan hasrat kami berdua, tak terbendung, nafas tak tertahankan, tak tertahkan nafas tak terpukau.